Andi, Andri dan Yusuf adalah Murid SDN 46 Rantau Rasau, mereka semua kelas 3 SD mereka adalah anak yang senang bermain dan mencoba hal-hal baru. Pada suatu ketika saat Andi dan yusuf sedang asyik bermain ular tangga, datanglah Andri dengan membawa banyak ulat ditangannya. Lalu Andi berkata “kenapa kamu membawa ulat-ulat itu ?”,“iya apakah kamu tidak jijik ? sambung yusuf. Lalu andri menjawab ”ulat-ulat ini mau aku buat mainan, seru loh ?”. Andi dan Yusuf bingung mereka berpikir, bagaimana ulat-ulat itu bisa dijadikan mainan.
Lalu tiba-tiba Andri mengeluarkan kumbang tanduk yang terbungkus plastik didalam sakunya, Lalu setelah itu Andri mengadu kedua binatang tersebut. Kumbang tanduk itu terlihat mencabik-cabik tubuh ulat itu. Setelah melihat semua itu Andi dan yusuf tertarik ingin mencoba hal itu, lalu Andi dengan semangat berlari mencari ulat dan kumbang tanduk, disusul Yusuf sambil membawa kantong plastik. Setelah mereka mendapatkan apa yang mereka cari lalu mereka mencoba sesuatu yang mereka anggap permainan.
Waktu telah menunjukkan pukul 16.00 Andi, yusuf dan andri kembali kerumah masing-masing untuk mandi dan beristirahat. Pada malam harinya pada saat tidur. Andi bermimpi buruk, andi bermimpi dikejar-kejar dengan ulat dan seluruh badannya dipenuhi dengan ulat, lalu saat terbangun Andi menangis dan menjerit “ Ibu, aku takut ulat bu, aku takut ulat “, “Andi kenapa kamu, kok menangis ?” kata Ibu Andi. “ Bu, aku bermnimpi ulat, aku dikejar-kejar ulat, Bu” kata Andi sambil menangis. “Kok bisa mimpi ulat, coba ceritakan sama Ibu” kata Ibu dengan lembut dan manja, lalu Andi menjawab ”mungkin gara-gara Andi dengan temen-temen bermain ulat Bu kemarin” . Ibu terkejut “ bermain ulat, ya ampun Andi , walaupun kecil, dan terlihat tak berdaya ulat itu juga ciptaann Tuhan, kita ga boleh mempermainkannya apalagi sampai menyakitinya, jadi Andi mulai hari ini jangan lagi bermain ulat ya, termasuk makhluk hidup lainnya karena semuanya ciptaan tuhan dan ga boleh kita menyakitinya”. Lalu Andi hanya terdiam dan menggangguk malu.
Keesokan harinya Andi menceritakan hal itu kepada Andri dan Yusuf dan juga teman lainnya. Dan saat itupula mereka tak lagi bermain ulat.
Penulis
Swandy