Malam itu terasa amat seram, gelap guitar, angin pun menyapa dengan hebatnya membuat pohon menari sangat lincah. Alunan nada dari petir pun berirama diikuti dengan rintik-rintik hujan , sungguh malam yang begitu dahsyat. Tapi aku sudah tidak sbar menunggu hari esok. Karena esok adalah hari dimana aku akan pergi bersama teman-temanku.
Pagi pun tiba, aku dibangunkan oleh alunan nada yang khas dari seekor ayam.. Kukuruyukkkk hahaha begitulah kira-kira. Aku beranjak dari tempat tidurku untuk bersiap-siap karena teman-temanku sebentar lagi akan datang kerumahku.
“ Ron, teman mu udah ada di depan rumah tu”
“Iya, bilang tunggu aja aku lagi mandi” sambil menyikat gigiku
Dan akhirnya aku selesai dan aku siap untuk berangkat.
“Ma, aku berangkat dulu yahh”
“Iya, hati-hati yahh”
Kami pun berangkat dengan mengendarai sepeda. Aku, Fatir, Hendra, dan Riko pegi menuju rumah guruku untuk mengisi waktu liburan kami. Jarak dari rumahku menuju rumah guruku sekitar 25 KM dari kota ku.
“ko, kamu tahu kan dimana jalan nya?”
“iya, tahu kokk. Aku kan udah buat peta. Hahahahaha” (sambil menunjukkan peta)
Setelah berapa lama kami mengayuh sepeda tiba-tiba ada masalah yang datang.
“Kamu kenapa tir,?” tanya Hendra
“Dakla, mataku kemasukan binatang”
“Rony, Riko tunggu liat nii Fatir…”
Aku dan Riko pun menghampiri mereka.
“Ada apa ndra???”
“Liat nii Fatir, matanya..”
“Kenapa dengan matanya??”
“Matanya kemasukan binatang, makanya jangan main ninggalin aja”
“Keenakan liat pemandangan tadi”
“Alahhh… kalo tahu kau nak dulu duluan tadi, mending kau be yang pergii dak usah ajak kami!!!!”
“Bukan begitu, aku dak tau kalo kamu ketinggalan”
“Aiy, aku nii ngikut supaya kita bias sama-sama supaya asyik , bukan nak dulu-duluan kek gini”
“Iya maaf maaf, sini matanya Tir,”
Aku dan Riko meniup matanya Fatir…
“Ha, sekarang gimana? Udah mendingan” Riko
“Lumayan la hehe… makasih ya”
“Lumayan la hehe… makasih ya”
“Gimana ni mau di lanjutin??” kataku
“Iya tanggungnii” Fatir
“Tapi matamu gimana??” Hendra
“Gak apa apa kok (sambil tersenyum)” Fatir
“Haha baguslah kalo gitu, kita lanjutin yokk” Kata Riko
Kami pun melanjutkan perjalanan dan sampai di tujuan dengan selamat. Itu adalah pengalaman ku, bagiku segala sesuatu itu akan terasa berharga bila kita melakukannya bersama-sama meskipun itu adalah hal terkecil sekalipun.
Penulis
ILham
